Gulmer Tebu Desa Latellang Diubah Jadi Gula Recengan dan Gula Cair

oleh -3,337 x dibaca

PATIMPENG, TRIBUNBONEONLINE.COM–Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone sangat positif memberikan cara baru bagi pengusaha Gula Merah (Gulmer) tebu dalam memperoleh profit dari hasil olahan tebunya pada Sabtu sampai Ahad, 13 sampai 14 Juli 2019.

PKM ini dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang yang menggandeng STKIP Muhammadiyah Bone terdiri dari tim pelaksana yaitu, M.Yasser, S.Si., M.Si dan Andi Muh Iqbal Akbar Asfar, ST., MT sebagai dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Marlia Rianti, S.Pt., M.M., M.Si dari STKIP Muhammadiyah Bone.

PKM ini melibatkan beberapa teknisi, dosen dan mahasiswa yaitu Muh Nur Amin, A.Md., Ilham, ST., MT, A.M.Irfan Taufan Asfar, ST., S.Pd., MT., M.MPd, Eko Budianto, S.Pd dan A.Mawar Sari yang sangat membantu dalam pelatihan penggunaan alat dan demonstrasi membangun saluran informasi online bagi kelompok usaha gula merah tebu dalam memasarkan produk-produknya nanti. Terlaksananya program ini karena didanai oleh DRPM Kemenristekdikti melalui skim PKM untuk pendanaan tahun 2019.

BACA JUGA:  Panen Kacang di Tengah Kekeringan, Danyon Ichsan: Semoga Musim Kering Segera Berlalu

“Alhamdulillah proposal kami lolos dalam skim PKM oleh DRPM Ristekdikti, sehingga bisa melakukan pengabdian di Desa Latellang sebagai sumbangsih institusi dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat yang didukung sepenuhnya oleh DRPM Ristekdikti,” tutur Yaser sebagai ketua pelaksana.

Gulmer tebu selama ini biasanya dijual dalam bentuk batok, kini dapat dideferensiasi dalam bentuk gula cair dan gula recengan.

Lanjutnya, keunikan dua produk ini karena ditambahkan ekstrak herbal asli yaitu ekstak jahe dan ekstrak pandan.

“Penambahan ekstrak ini dapat menyamarkan bau tebu yang beberapa konsumen kurang menyukainya,” ungkapnya.

BACA JUGA:  SMP 2 Sibulue Terapkan Salat Dhuha dan Duhur Berjamaah

A.Iqbal menuturkan ketika menjelaskan kepada kelompok udaha gula merah tebu.

“Inovasi yang kami bawa adalah melakukan diferensiasi produk yang selama ini harga per batok gula merah tebu cukup rendah menjadi lebih tinggi melalui pengubahan ke dalam bentuk produk Gula Cair dan Gula Recengan” pungkasnya.

Antusiase warga dan mahasiswa cukup besar untuk mengetahui cara pengolahan gula merah tebu ini menjadi gula recengan (gula sekali pakai).

“Gula ini sangat praktis, sehingga memudahkan konsumen dalam menggunakannya ketika membuat panganan atau memasak aneka masakan serta minuman. Begitu juga dengan gula cair, yang cita rasanya mulai enak dengan tidak adanya atau kurang bau tebu lagi,” jelasnya.

BACA JUGA:  Eky KDI Meriahkan Penutupan Porseni SMA Negeri 8 Bone

Hasil PKM ini diharapkan masyarakat khususnya kelompok usaha gula merah tebu dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya, sehingga dapat hidup sejahtera berikut pekerja-pekerja yang terlibat dalam proses produksi gula merah tebu. (*/Ipp_17)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.