Berawal Dari Medsos, Muslianto Kembangkan Madu Trigona Biroi

oleh -2,169 x dibaca

MARE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Mungkin nama madu Trigona Biroi atau madu kelulut yang dihasilkan dari lebah Trigona Biroi masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal, sejatinya madu ini sudah ada sejak lama. Bahkan ada yang menyebutnya lebah Trigona Biroi sudah ada sejak jutaan tahun silam.

Jika biasanya, madu memiliki rasa manis. Tetapi, tidak dengan madu Trigona Biroi . Madu jenis ini justru memiliki rasa yang agak masam dan keras. Dan sangat berbeda dengan jenis madu lainnya. Selain itu, madu jenis ini
juga lebih encer dibandingkan dengan jenis madu lainnya.

Menurut salah satu pembudidaya madu Trigona Biroi, Muslianto asal Dusun Tariti Desa Tellongeng Kecamatan Mare Kabupaten Bone, mengatakan kalau manfaat atau kegunaan madu ini sangat banyak. Diantaranya mencegah terjadinya kerusakan sel, membantu regenerasi sel organ, sebagai anti kanker, tumor, anti bakteri, antibiotik, anti peradangan.

“Selain itu, madu ini juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi penyakit gula, penyakit jantung, stroke, bahkan bisa menghambat perkembangan virus HIV/AIDS dan an masih banyak lagi manfaat lainnya.

Ada pun kisah penghasil madu ini bermula dari hal sederhana yakni ketika Muslianto melihat dimedia sosial Facebook melihat budidaya lebah jenis Sapiens,Terminata dan Trigona biroi sehingga ia termotivasi untuk budidaya lebah ini karena muda di dapatkan dihutan.

BACA JUGA:  Aipda Andi Ikbal Beri Sarana Kontak Kepada Warga

“Awalnya saya menemukan koloni madu dipohon yang sudah mati dan lapuk,” kata Muslianto, pembudidaya madu, saat ditemui Tribun Bone dikediamannya, Rabu (14/07/2021).

Lanjut dikatakan, awalnya kami cuma iseng-iseng saja mengembangkan madu Trigona biroi untuk konsumsi keluarga. Dari satu dikembangkan menjadi lima koloni. Kami terus mencari dihutan dan lebah ini umumnya bersarang di batang pohon dan kayu lapuk sehingga sekarang kami sudah memiliki 40 Koloni.

“Seiring adanya permintaan warga, akhirnya dikembangkan menjadi budidaya pada Maret 2021. Dan alhamdulillah kami bisa dapat tiga jenis lebah yakni Trigona Biroi, Sapiens dan Terminata dihutan ,” katanya.

Saat ini dirinya sudah memiliki sekitar 40 koloni (sarang) yang terbuat dari kayu yang berbagai jenis lebah Trigona Biroi, Sapiens dan Terminata.

Muslianto mengaku untuk saat ini hasil madu tidak bisa diprediksi tergantung kondisi lingkungan seperti bunga dan tumbuhan lainya. Dan saat ini harga madu Tawon Trigona Biroi 250 ML diuangkan dengan nilai Rp.75.000.

BACA JUGA:  Siswa MA DDI Ponre Pengajian di Rumah Duka

“Selain madu kami juga menjual koloni (sarang) dan alhamdulillah kami sudah menerima pesanan dari berbagai daerah seperti, Wonogiri ,Purwakarta dan Jakarta. Adapun harga per koloni bervariasi mulai Harga Rp.250.000 sampai Rp 350.000 tergantung besar dan banyaknya tawon dalam koloninya,” imbuhnya.

Umumnya, madu memang identik dengan rasa yang manis, namun tidak dengan madu Trigona Biroi . Pada madu ini, kita akan merasakan sedikit asam karena kadar keasaman madu ini mencapai 3,05 sampai 4,55.

Tekstur madu Trigona Biroi juga lebih encer dari madu biasa karena kadar airnya lebih banyak, yakni berkisar antara 30-35 persen. Dari segi warnanya, madu Trigona Biroi ini memiliki warna yang agak cokelat.

Selain madu, lebah Trigona Biroi juga menghasilkan bee pollen dan propolis yang sering diolah menjadi produk kesehatan karena memiliki manfaat bagi manusia.

Bee pollen adalah butiran tepungsari bunga jantan yang merupakan makanan tambahan bagi lebah, sedangkan propolis adalah lem lebah untuk melindungi sarang dari serbuan predator
Harganya lebih mahal.

BACA JUGA:  292 Rumah di Salebba Dapat Sabun Cuci Tangan dan Handsanitizer

Dari segi harga, madu Trigona Biroi berharga lebih mahal dari madu biasa karena memang lebah klanceng tidak menghasilkan madu yang berlimpah, yakni hanya 100-200 ml saja per 3 bulan.

Meskipun demikian, peminat lebah Trigona Biroi sangat banyak, lebahnya pun relatif lebih mudah dibudidayakan. Lebah ini tidak bersifat agresif dalam mempertahankan sarangnya sehingga berisiko kecil menimbulkan cedera pada manusia akibat gigitan lebah.

Hal itu terjadi karena rasa yang dihasilkan sangat tergantung dari nektar tanaman yang diisap kawanan Trigona Biroi itu sendiri dan juga lama madu dihasilkan oleh tawon yang berukuran kecil ini.

Menurut dia, budidaya tawon Trigona Biroi cukup mudah. Selain belajar terlebih dahulu, para pembudidaya tidak perlu mempersiapkan pakan karena dia tergantung dari Vegetasi Alam.

“Untuk perawatannya mudah, hanya hindari dari sinar matahari langsung, bisa meleleh karena berasal dari getah pohon dan juga hindari hujan karena lembab,” ucapnya.

Selain itu, seperti usaha yang lainnya, budidaya tawon harus memiliki tekad kuat dan fokus untuk mengembangkan usahanya.(aco/ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.