CINA, TRIBUNBONEONLINE.COM– Satu bulan lebih pasca banjir yang menerjang SD Inpres 6/75 Walenreng Kecamatan Cina Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, namun hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah maupun dari anggota dewan yang terhormat.
Sehingga Kepala SD Inpres 6/75 Walenreng merasa kecewa, “Saya pernah di tanya Kadis Pendidikan bahwa belum pernah ada yang turun. Jadi saya katakan tidak pernah ada yang turun, bahkan Ketua Dewan Pendidikan belum pernah turun, tidak pernah satupun, baik itu pemerintah setempat, pemerintah Kecamatan, tripika, tidak ada turun,” cerita Hj. Rosmini, S. Pd., kepada awak media saat dijumpai di ruangannya, Jumat, (1/10/21).
Pernah ada aparat, lanjut Hj. Rosmini, “sewaktu kejadian didepan saja tinggal, tidak masuk di dalam sekolah, padahal banyak barangku yang rusak, seperti printer, Gesya, salon aktif, kursi tamu, kertas beberapa rim, kompor gas,” ungkapnya dengan penuh rasa kecewa.
Selain terhadap pemerintah, Hj. Rosmini juga merasa kecewa kepada sejumlah anggota Dewan setelah dihubunginy namun belum pernah ada respon, “kalau seperti ini anggota dewan, pada saat pemilihan banyak keluarganya, tapi setelah duduk (terpilih) mereka tutup cermin, seakan tutup mata,” ungkapnya.
Pasca banjir tersebut pihak SD Inpres 6/75 Walenreng mengalami kerugian sekitar Rp. 15juta, “Kerugian diperkirakan 15juta belum termasuk pagar yang runtuh yang panjangnya sekitat 50 meter, cuman barang – barangku saja yang ada di dalam sekolah,” ucapnya.
Pagar yang runtuh tersebut menjadi pemandangan yang tidak enak bagi warga SD Inpres 6/75 Walenreng, “pagar runtuh sekaligus, tidak terbelah – belah (pecah – pecah), jadi mau dibersihkan harus pisah – pisah menjadi kecil, sementara tentu membutuhkan tenaga banyak,” keluhnya. (h2i).