Ini Penjelasan Kepala SDN 233 Mattampa Walie Terkait Video Muridnya Yang Viral

oleh -911 x dibaca

MARE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Beredarnya video seorang murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 233 Mattampa Walie Kecamatan Mare Kabupaten Bone di Media Sosial membuat pihak sekolah merasa tersudutkan.

Yang mana dalam video tersebut terlihat Ikbal, murid yang dimaksud gagal jadi peserta lomba gerak jalan pada perayaan 17 Agustus lalu yang menurut dalam keterangan video dikarenakan warna dari seragam yang dikenakan sudah berubah warna alias tidak terlihat putih bersih.

“Tidak ada yang melarang atau mengeluarkan anak tersebut untuk ikut jadi peserta lomba. Akan tetapi pada saat itu, guru yang bertugas sebagai pendamping sedang mengatur barisan dan meminta anak tersebut untuk bergeser tempat. Tapi entah kenapa orangtua murid yang berada tak jauh dari barisan tiba-tiba saja mengambil dan membawa anaknya pergi menjauh dari barisan hingga membuat murid tersebut menangis,” jelas Kepala UPT SDN 233 Mattampa Walie, Rostinah, S.Pd.

BACA JUGA:  Mahasiswa UNIM Bone Lolos Pendanaan PKM dengan Proyek Inovatif, Upgrade Skills Guru UKS SMAN 11 Bone Melalui Olah Limbah Cangkang Telur

Lanjut dikatakan, saat lomba hendak dimulai, guru pendamping berusaha mencari dan mendatangi murid tersebut guna mengajaknya kembali bergabung dalam barisan, hanya saja orangtuanya sudah tidak mengijinkannya lagi. Dan itu dilihat sendiri Petta Desa Mattampa Walie yang saat itu kebetulan sedang berada ditempat tersebut.

“Selaku pendidik dan penanggung jawab disekolah, saya merasa sedih adanya video dan aggapan masyarakat yang mengatakan kalau anak itu dikeluarkan karena bajunya menguning. Sama sekali tidak demikian dan idaklah mungkin kami berbuat begitu kepada anak didik sendiri,” ungkapnya melalui sambungan telepon pada Jumat 19 Agustus 2022.

BACA JUGA:  PNUP Sulap Gammi Menjadi Produk Komersil

Menurutnya, peristiwa itu terjadi dikarenakan adanya miskomunikasi antara guru dan orangtua murid saat pengaturan barisan.” Kami pastikan tidak ada yang mengeluarkan anak tersebut apalagi hanya karena persoalan baju. Tetapi ini terjadi karena adanya miskomunikasi yang membuat orangtua murid salah paham,” tandasnya.

Masih kata Rostinah, saya sempat menangis setelah melihat video itu, terlebih masyarakat terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Dan, kami dari pihak sekolah kembali menegaskan jika anggapan yang ada itu tidaklah benar adanya.

“Kami mau luruskan kembali, jadi semua itu terjadi hanya karena miskomunikasi. Bukan dikeluarkan apalagi hanya karena terkait seragam yang dikenakan sebagaimana anggapan yang ada saat ini,” tegas Rostinah.(edy)

BACA JUGA:  Aipda Andi Ikbal Sambang Sekaligus Perpustakaan Keliling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.